Namun walaupun tidak sadarkan diri keadaan masih stabil tekanan darah,dan alat - alat vitalnyapun masih bekerja hingga malam, hingga pada malam tersebut "Kita pas lagi dijalan di telpon sama orang yang jaga ayah,kita disuruh cepet - cepet untuk nyampe di rumah sakit karena tekana darah ayah mulai naik turun di antara 70 - 50 - 40" kata Ken Ndorca salah satu anak Franky Sahilatua.
Nah sampainya di situ kami berjaga, hingga sore ternyata ayah sudah tidak ada. Selain itu TheoDora Ibunda dari Franky Silahatua merelakan badannya yang tua renta datang dari Surabaya ke Jakarta hanya untuk melihat anak yang sakit takdir tidak dapat dipungkiri lagi sang anak mendahului sang ibu meninggalkan dunia ini untuk selamanya. Di mata sang ibu Franky Silahatua adalah anak pendiam dari 4 saudaranya bahkan dulu cita - cita Franky Silahatua adalah menjadi seorang pelaut namun di tolak keras oleh kedua orang tuannya.
Karena begitu menurutnya Franky Silahatua , akhirnya Franky Silahatua memupuskan cita - citanya tersebut dan merantau ke Jakarta menjadi seorang pelajar namun hobynya menyanyi mulai terlihat sejak kuliah di salah satu Universutas di Jakarta, bakat tersebut tidak ia sia-siakan namun terus ia asah menjadi sebuah karir baru bagi seorang Franky Silahatua .
Dugaan meninggalnya Franky Silahatua dikarenakan Franky Silahatua terlalu lelah selain dari penyakit tulang sum - sum yang menyerangnya, beliau menulis dua buah lagu yang berjudulkan Anak tiri republik dan satunya saya lupa menyebutkannya, karena begitu prihatinya beliau terhadap bangsa ini yang mulai rapuh sama seperti dirinya.
Wajah tegarpun tampak terlihat dari sang adik yang, sang adik yang mengetahui kakaknya sudah tidak sadarkan diri mulai rabu pagi. Pada tahun 90'an kebebasan berkarya mulai menjadi perbincangan di pemerintahan Franky Silahatua menjadi salah satu aktifif dalam gerakan tersebut dengan membuat karya - karya melalui lantunan lagu.
Selamat jalan Franky Silahatua .
0 komentar:
Posting Komentar