Pada hari Sabtu-Minggu kemarin saya dan teman-teman YRC’25’ mengikuti kemah diklat II untuk menempuh topi.Kemah dilksanakan di SD Kepuh. Kami mengikuti kemah dengan penuh kesiapan. Mulai dari peralatan kemah,mental,dan fisik kami siapkan. Untuk meringankan beban satu sama lain kami membagi tugas, ada yang membawa kompor,terpal,bahan masak,dan lain-lain.
Pagi sebelum kemah tiba-tiba Vely yang bertugas membawa kompor bilang bahwa kompornya rusak, kamipun berusaha mencari bantuan lain dan hasilnya nihil. Padahal semua barang sudah dikumpulkan kecuali kompor.
Kegiatanpun dimulai pada pukul 14.00 dengan bekal semangat kami memutuskan bahwa apapun yang terjadi kita harus tetap maju. Evaluasi pertama telah berlangsung dan yang paling menjadi kesalahan paling fatal adalah tidak membawa kompor. Setelah itu kegiatan terus berjalan sesuai jadwal sampai api unggun dan tidur hanya 3jam.
Tepat pukul 01.00 kami dibangunkan untuk PLB(pelatihan luar biasa),disitu dengan suasana menggigil kami menghadapi alumni dan senior yang mengevaluasi kita. Dimulai dari membahas kesalahan paling fatal yaitu kompor. Kak intan sebagai sie DU marah besar,” Kalian mau makan apa dek?!! Apa kalian mau mati kelaparan?!” bentak kak Intan,kemudian Ica menjawab “kak,kami minta maaf kami tidak tahu kalau ternyata kompornya rusak”, kemudian kak Silvia menyanggah”terus kalau rusak apa kalian gak bisa usaha lagi to dek??!!” Yolapun menyahut “kami sudah berusaha mencari kak, tapi tidak ada yang bisa karena waktunya sudah mepet”.
Lagi -lagi Vely yang kena, setelah debat pembelaan yang panjang kak Intan menegaskan”alah itu Cuma alasan kalian saja dek, kalian bilang usaha tapi mana buktinya?!, sudah begini saja siapa yang bertugas membawa kompor angkat tangan! Mana pertanggungjawaban kaliaan?” Vely,Yola,Andreas mengankat tangan dan menjawab”kami minta maaf kak,tapi kami sudah menebus kesalahan pada evaluasi pertama tadi”.Kak Intanpun berlalu tanpa menghiraukan apapun.
Setelah beberapa saat membahas masalah lain tiba-tiba senior angkatan 24 berkumpul disuruh alumni,dan ternyata angkatan 24 dengan angkatan 25 dievaluasi bersama. Berawal dari kak Juwita yang bertanya ke’24 “dek,apa kesalahan angkatan 25?” kak Pio menjawab“banyak kak”, “sebutkan dek!” tambah kak Rahma, lalu dengan runtun dan bergantian ankatan 24 menjawab”susah diatur,pembangkang,egois banyak janji,pembohong,kurang hirarki”.
Dengan mudahnya alumni berkata”dek,kalian ankatan 24 sudah gagal mendidik adek angkatan 25,buat apa kalian masih disini,pulang saja dek???” dan kak Silvia membela dengan menangis “ iya kak,kami sudah tidak kuat lagi”,tiba-tiba kak Anggik berkata “jangan kak nanti kasihan adeknya?”.kamipun tidak tinggal diam,saya langsung menyanggah”jangan kak,angkatan 24 jangan disuruh pergi,kami masih butuh dibimbing lagi??”,teman-teman menambah “ iya kak,itu bukan kesalahan angakatan 24,kegiatan masih panjang.kalau senior pergi bagaimana kegiatan ini?”,dengan tegas kak juwita menjawab”Sudah! 24 pulang saja kalian sudah gagal!”.Kemudian dengan serentak angkatan 24 pergi dengan perasaan kecewa,sedih,dan menyesal.
Karena tidak tahan melihat angkatan 25 yang di PLB tidak berujung oleh alumni lebih baik saya langsung mengejar 24. Saya mengejar kakak 24 yang masih ada disana dan memohon agar segera kembali,lalu teman-teman menyusul semua dan ikut mengejar kakak 24 yang mau pulang. Tapi hasilnya nihil, tidak ada satupun kakak 24 yang kembali. Akhirnya kami angkatan 25 berfikir tak ada jalan lain kecuali memohon kepada alumni untuk memaafkan 24. Alumni mau membantu asalkan kita 25 mampu membuktikan benar-benar sudah berubah menjadi lebih baik,karena alumni menganggap bahwa 25 adalah cermin dari 24.
Akhirnya dengan kesepakatan,kami angkatan 25 memutuskan detik itu juga kita mulai menjaga sikap. Tapi kakak alumni masih belum percaya dan tidak mau memanggil kembali 24. Lalu kami sepakat membuat perjajian lagi untuk diucapkan dan untuk dibuktikan,dan alumni menyetujui perjanjian itu. Sebagai persyaratan yang sah, kita mengucapkan janji itu dengan serentak “ Kami sebagai angkatan 25 berjanji :
- Tidak akan lemot lagi
- Menaati peraturan
- Inisiatif
- Hirarki
- Tidak pembangkang
- Bertanggungjawab
- Memenuhi BKU
0 komentar:
Posting Komentar