Wali Kota Bogor, Diani Budiarto menikah kembali untuk keempat kalinya dengan gadis berusia 18 tahun. Pernikahan yang digelar ini dijaga ketat petugas. Bahkan area resepsi di rumahnya di Komplek Bogor Nirwana Residence (BNR) cluster Panorama steril dari warga yang hendak parkir.
Tidak hanya itu, demi kerahasiaan pernikahan orang nomor satu di Kota Hujan ini, semua tamu undangan harus memakai batik dan diangkut dengan bus Big Bird. Jika ada tamu undangan yang memakai mobil pribadi, harus menunjukkan undangan.
Pernikahan keempat Wali Kota Diani dengan Siti Indriyani 18, gadis yang baru lulus SMA Kamis (23/6/2011) siang dilakukan di tengah kondisi istri sah-nya Fauziah Budiarto yang terbaring sakit dan dirawat disalah satu rumah sakit di Jakarta ini. Pernikahan ini pun sangat disesalkan banyak kalangan.
“Pejabat publik level Wali Kota, seharusnya menjadi panutan baik bagi masyarakat. Apalagi menikah untuk empat kali dengan menipu surat-suratnya alias tanpa restu istri sah, sangat dilarang agama,” kata Irianto, Ketua LSM Barisan Monitoring Hukum (BMH) saat dikonfirmasi Jumat (24/6/2011).
Ironisnya, lanjut Irianto, pernikahan keempat Wali Kota Diani dengan gadis 18 tahun yang sebelumnya pernah menjadi karyawan café ini, bukan bersifat menolong tapi sudah pada nafsu semata.
“Pernikahan tanpa restu istri sah, bisa dikategorikan sebagai perzinahan dan bisa diancam dengan pasal 368 KUHP ancaman pidana 6 bulan,” papar Irianto.
Pernikahan eksklusif ini diwarnai adu mulut wartawan dengan petugas keamanan komplek saat kuli tinta ini menanyakan perihal resepsi pernikahan orang nomor satu di Kota Hujan ini. Situasi mereda, saat Eri, petugas protokoler keluar dan memastikan, jika Wali Kota Diani tidak bisa diganggu karena sedang sibuk.
“Bapak dari sekarang sampai Jumat nggak bisa diganggu, karena sangat sibuk. Tapi saya akan cari waktu untuk teman-teman bisa bertemu Pak Wali. Saya akan akomodir keperluan rekan-rekan,” kata Eri.
Tentang undangan, Eri mengatakan, kebanyakan dari Jakarta. Acara resepsi Diani-Siti Indriyani, warga Kebayoran Lama Jakarta Selatan berakhir sekitar pukul 12.30.
Apakah ini kesalahan ada apada masyarakat ataukah pemimpinya kalau begini kita lihat saja beberapa kasus yang menyeret pernikahan yang terlalu belia walaupun sudah memenehu untuk kriteria si gadis namun bagaimana dengan masa depan si gadis, boleh masa depan si gadis di segi materi sangat cemerlang namun bagaimana nanti kalau dari segi psikologis.
Tidak hanya itu, demi kerahasiaan pernikahan orang nomor satu di Kota Hujan ini, semua tamu undangan harus memakai batik dan diangkut dengan bus Big Bird. Jika ada tamu undangan yang memakai mobil pribadi, harus menunjukkan undangan.
Pernikahan keempat Wali Kota Diani dengan Siti Indriyani 18, gadis yang baru lulus SMA Kamis (23/6/2011) siang dilakukan di tengah kondisi istri sah-nya Fauziah Budiarto yang terbaring sakit dan dirawat disalah satu rumah sakit di Jakarta ini. Pernikahan ini pun sangat disesalkan banyak kalangan.
“Pejabat publik level Wali Kota, seharusnya menjadi panutan baik bagi masyarakat. Apalagi menikah untuk empat kali dengan menipu surat-suratnya alias tanpa restu istri sah, sangat dilarang agama,” kata Irianto, Ketua LSM Barisan Monitoring Hukum (BMH) saat dikonfirmasi Jumat (24/6/2011).
Ironisnya, lanjut Irianto, pernikahan keempat Wali Kota Diani dengan gadis 18 tahun yang sebelumnya pernah menjadi karyawan café ini, bukan bersifat menolong tapi sudah pada nafsu semata.
“Pernikahan tanpa restu istri sah, bisa dikategorikan sebagai perzinahan dan bisa diancam dengan pasal 368 KUHP ancaman pidana 6 bulan,” papar Irianto.
Pernikahan eksklusif ini diwarnai adu mulut wartawan dengan petugas keamanan komplek saat kuli tinta ini menanyakan perihal resepsi pernikahan orang nomor satu di Kota Hujan ini. Situasi mereda, saat Eri, petugas protokoler keluar dan memastikan, jika Wali Kota Diani tidak bisa diganggu karena sedang sibuk.
“Bapak dari sekarang sampai Jumat nggak bisa diganggu, karena sangat sibuk. Tapi saya akan cari waktu untuk teman-teman bisa bertemu Pak Wali. Saya akan akomodir keperluan rekan-rekan,” kata Eri.
Tentang undangan, Eri mengatakan, kebanyakan dari Jakarta. Acara resepsi Diani-Siti Indriyani, warga Kebayoran Lama Jakarta Selatan berakhir sekitar pukul 12.30.
Apakah ini kesalahan ada apada masyarakat ataukah pemimpinya kalau begini kita lihat saja beberapa kasus yang menyeret pernikahan yang terlalu belia walaupun sudah memenehu untuk kriteria si gadis namun bagaimana dengan masa depan si gadis, boleh masa depan si gadis di segi materi sangat cemerlang namun bagaimana nanti kalau dari segi psikologis.
0 komentar:
Posting Komentar